Draping adalah istilah dalam
dunia fashion, yaitu teknik pembuatan pola dasar yang dikerjakan
langsung pada dressform atau manekin. Untuk membuat draping sebaiknya
berilah tanda garis-garis pola pada manekin terlebih dahulu. Pengertian
lain dari draping adalah teknik menata kain tanpa menggunakan teknik
menggunting pola dan jahit. Pembuatan busana ini juga bisa dilakukan
langsung pada tubuh manusia tanpa membuat pola kontruksi, menggunting,
dan menjahit. Teknik draping sangat memungkinkan untuk membentuk busana
secara unik dan dapat dikenakan pada tubuh manusia. Melalui teknik
draping, setiap orang bisa bereksperimen dalam mereka-reka bentuk yang
diinginkannya, yang terkadang sulit ditemukan pada pola secara
konstruksi.
Alat yang biasa digunakan dalam membuat draping yaitu manekin, pita ukur, penggaris (penggaris lurus, segitiga siku- siku, penggaris panggul, penggaris kerung lengan), jarum pentul (pilih yang ujungnya runcing, panjang dan tidak terdapat pegangan mutiara pada ujungnya), jarum jahit tangan (untuk menjelujur pita pada boneka jahit dan untuk menyambung bahan jika terjadi kekurangan bahan), gunting kain, pensil, dan karbon jahit.
Bahan yang diperlukan yaitu kain blaco (blaco kasar, blaco ringan atau tipis, dan blaco tebal, tali kord pipih (tali pipih dengan lebar 3 sampai 5 mm, tersedia beberapa warna, pilih warna merah untuk pembuatan garis-garis vertikal (berdiri), sedangkan untuk garis horisontal (tidur) menggunakan pita biru, untuk garis-garis pecah pola dapat menggunakan warna yang lain). Ada beberapa alasan pemilihan kain blaco untuk membuat pola, yaitu arah serat kain terlihat jelas, kuat dan tidak mudah berubah, kain tidak mudah rusak atau sobek, dan pensil mudah digariskan dan mudah dihapus.
anda perlu hati-hati saat mendraping, sebaiknya duduklah ketika mengerjakan draping kecuali mengerjakan draping pada bagian-bagian yang tinggi, sematan ujung jarum harus dimasukkan ke dalam, perhitungkan kebutuhan bahan secara teliti, dan sediakan kotak khusus sebagai perlengkapan draping.
Membuat pola dasar sistem draping adalah membuat pola sesuai dengan ukuran dan bentuk bahan model. Untuk mempermudah prosedur pembuatan pola, model dapat diganti dengan manekin, yang mempunyai ukuran sama atau mendekati ukuran model. Langkah kerja pembuatan pola sistem draping adalah pembuatan pola, bekerja berdasarkan desain busana. Membuat pola pada manekin sesuai desain busana. Meneliti atau melihat kembali garis-garis desain yang berupa proporsi (perbandingan garis-garis desain seperti garis pinggang, garis panggul, garis dada), style (letak kupnat), dan keseimbangan (garis kupnat kiri dan kupnat kanan). Memperbaiki garis-garis pola. Menyesuaikan ukuran pola. Dan terakhir pola siap pakai.
Terdapat beberapa perbedaan dalam pembuatan pola sistem draping dengan pembuatan pola sistem konstruksi yaitu draping menggunakan kain blaco, tempatnya pada manekin, bentuknya tiga dimensi, hasil pola yaitu pola dasar dan pola siap pakai sesuai desain busana. Sedangkan sistem kontruksi yaitu bahannya menggunakan kertas pola, tempatnya meja datar, bentuknya dua dimensi, hasil pola yaitu pola dasar dan pecah pola.
Keuntungan pembuatan pola sistem draping yaitu dapat melihat proporsi garis-garis desain pada tubuh, dapat melihat pas atau tidaknya pola tersebut pada tubuh, dapat melihat keseimbangan garis-garis desain pada tubuh, serta dapat melihat style busana.
Draping paling banyak diaplikasikan di toko kain, umumnya toko tekstil mengkreasikan kain menjadi busana pada manekin sebagai display. Kain yang diubah menjadi busana ini dikreasikan melalui teknik draping dengan tujuan agar menarik pembeli. Draping lebih sederhana daripada menjahit busana. Jika menjahit busana butuh waktu seminggu atau lebih, dengan teknik draping anda bisa membentuk busana dalam hitungan menit. Anda bisa berlatih menggunakan manekin atau langsung di tubuh model. Busana yang tercipta dari draping bisa untuk anak hingga dewasa. Busana yang tercipta dari teknik ini sifatnya lebih eksperimental sehingga lebih cocok untuk anak muda. Melalui teknik ini, anak muda juga bisa lebih mengapresiasi kain tradisional. Karena kain tradisional menjadi tidak monoton dan bisa dikreasikan dengan leluasa.
Bagi Sahabat yang belum pernah mencoba, pasti bertanya-tanya apa bisa membuat busana tanpa pola, menggunting, dan memotong. Orang awam yang tak punya latar belakang atau bakat seni pun bisa mempratikkan draping. Kuncinya sering berlatih, dengan menguasai teknik draping, anda bisa memaksimalkan kain tradisional di rumah menjadi busana siap pakai kasual bergaya kontemporer. Jangan takut mencoba, kembangkan kreatifitas, dan banyak membaca referensi pasti bisa membuat busana dengan teknik draping. Akan lebih baik jika draping dipelajari, karena akan banyak muncul eksperimen baru lantaran ada prinsip dasar yang dikuasai. Busana itu bukan sekadar menempel, menghias, menyambungkan. Busana yang benar adalah busana dengan pola terkonstruksi sehingga menghasilkan kenyamanan. Dengan memahami prinsip dasar, jenis kain yang berbeda yakni ada yang halus, kasar, melayang, kain akan diolah lebih baik, menimbulkan karakter dan menghasilkan busana lebih nyaman.
Alat yang biasa digunakan dalam membuat draping yaitu manekin, pita ukur, penggaris (penggaris lurus, segitiga siku- siku, penggaris panggul, penggaris kerung lengan), jarum pentul (pilih yang ujungnya runcing, panjang dan tidak terdapat pegangan mutiara pada ujungnya), jarum jahit tangan (untuk menjelujur pita pada boneka jahit dan untuk menyambung bahan jika terjadi kekurangan bahan), gunting kain, pensil, dan karbon jahit.
Bahan yang diperlukan yaitu kain blaco (blaco kasar, blaco ringan atau tipis, dan blaco tebal, tali kord pipih (tali pipih dengan lebar 3 sampai 5 mm, tersedia beberapa warna, pilih warna merah untuk pembuatan garis-garis vertikal (berdiri), sedangkan untuk garis horisontal (tidur) menggunakan pita biru, untuk garis-garis pecah pola dapat menggunakan warna yang lain). Ada beberapa alasan pemilihan kain blaco untuk membuat pola, yaitu arah serat kain terlihat jelas, kuat dan tidak mudah berubah, kain tidak mudah rusak atau sobek, dan pensil mudah digariskan dan mudah dihapus.
anda perlu hati-hati saat mendraping, sebaiknya duduklah ketika mengerjakan draping kecuali mengerjakan draping pada bagian-bagian yang tinggi, sematan ujung jarum harus dimasukkan ke dalam, perhitungkan kebutuhan bahan secara teliti, dan sediakan kotak khusus sebagai perlengkapan draping.
Membuat pola dasar sistem draping adalah membuat pola sesuai dengan ukuran dan bentuk bahan model. Untuk mempermudah prosedur pembuatan pola, model dapat diganti dengan manekin, yang mempunyai ukuran sama atau mendekati ukuran model. Langkah kerja pembuatan pola sistem draping adalah pembuatan pola, bekerja berdasarkan desain busana. Membuat pola pada manekin sesuai desain busana. Meneliti atau melihat kembali garis-garis desain yang berupa proporsi (perbandingan garis-garis desain seperti garis pinggang, garis panggul, garis dada), style (letak kupnat), dan keseimbangan (garis kupnat kiri dan kupnat kanan). Memperbaiki garis-garis pola. Menyesuaikan ukuran pola. Dan terakhir pola siap pakai.
Terdapat beberapa perbedaan dalam pembuatan pola sistem draping dengan pembuatan pola sistem konstruksi yaitu draping menggunakan kain blaco, tempatnya pada manekin, bentuknya tiga dimensi, hasil pola yaitu pola dasar dan pola siap pakai sesuai desain busana. Sedangkan sistem kontruksi yaitu bahannya menggunakan kertas pola, tempatnya meja datar, bentuknya dua dimensi, hasil pola yaitu pola dasar dan pecah pola.
Keuntungan pembuatan pola sistem draping yaitu dapat melihat proporsi garis-garis desain pada tubuh, dapat melihat pas atau tidaknya pola tersebut pada tubuh, dapat melihat keseimbangan garis-garis desain pada tubuh, serta dapat melihat style busana.
Draping paling banyak diaplikasikan di toko kain, umumnya toko tekstil mengkreasikan kain menjadi busana pada manekin sebagai display. Kain yang diubah menjadi busana ini dikreasikan melalui teknik draping dengan tujuan agar menarik pembeli. Draping lebih sederhana daripada menjahit busana. Jika menjahit busana butuh waktu seminggu atau lebih, dengan teknik draping anda bisa membentuk busana dalam hitungan menit. Anda bisa berlatih menggunakan manekin atau langsung di tubuh model. Busana yang tercipta dari draping bisa untuk anak hingga dewasa. Busana yang tercipta dari teknik ini sifatnya lebih eksperimental sehingga lebih cocok untuk anak muda. Melalui teknik ini, anak muda juga bisa lebih mengapresiasi kain tradisional. Karena kain tradisional menjadi tidak monoton dan bisa dikreasikan dengan leluasa.
Bagi Sahabat yang belum pernah mencoba, pasti bertanya-tanya apa bisa membuat busana tanpa pola, menggunting, dan memotong. Orang awam yang tak punya latar belakang atau bakat seni pun bisa mempratikkan draping. Kuncinya sering berlatih, dengan menguasai teknik draping, anda bisa memaksimalkan kain tradisional di rumah menjadi busana siap pakai kasual bergaya kontemporer. Jangan takut mencoba, kembangkan kreatifitas, dan banyak membaca referensi pasti bisa membuat busana dengan teknik draping. Akan lebih baik jika draping dipelajari, karena akan banyak muncul eksperimen baru lantaran ada prinsip dasar yang dikuasai. Busana itu bukan sekadar menempel, menghias, menyambungkan. Busana yang benar adalah busana dengan pola terkonstruksi sehingga menghasilkan kenyamanan. Dengan memahami prinsip dasar, jenis kain yang berbeda yakni ada yang halus, kasar, melayang, kain akan diolah lebih baik, menimbulkan karakter dan menghasilkan busana lebih nyaman.